Jumat, 17 Februari 2017

Laporan Praktikum Kartografi Dasar acara V-VI Fakultas Geografi


ACARA V
MENGHITUNG LUAS ADMINISTRASI

I.                   TUJUAN
Memberikan keterampilan kepada praktikan untuk menghitung luas suatu bentuk tidak teratur dan memperkirakan volume atau genangan air pada suatu bendungan/ waduk.


II.                ALAT DAN BAHAN
1.      Peta administrasi
2.      Kertas milimeter blok
3.      Kalkir
4.      Alat tulis

III.               DASAR TEORI
Untuk mengukur luas genangan suatu permukaan lain yang tidak teratur bentuknya dapat dengan menggunakan beberapa metode. Metode itu masing-masing mempunyai kelemahan dan kelebihan sendiri-sendiri. Da ri pengukuran luas itu dapat ditentukan pula volume dari genangan tersebut. Syarat yang diperlukan dari perhitungan luas dan volume ini adalah garis-garis kontur yang terdapat pada peta daerah tersebut.
a.      Square Method
Metode ini adalah cara yang paling sering digunakan apabila peralatan yang dipelukan kurang memadai. Selain itu cara ini mudah untuk dilakukan. Peralatan yang diperlukan hanyalah alat tulis seperti penggaris dan pensil. Pekerjaan untuk square method atau metode grid ini adalah dengan membuat grid atau kotak-kotak dengan sisi yang mempunyai panjang tertentu pada gambar daerah yang akan dihitung luasnya.
Hasil yang diperoleh memang tingkat ketelitiannya tidak tinggi tetapi sangat tergantung dari panjang sisi atau luas kotak yang digunakan. Semakin besar kotak yang dibuat, maka akan semakin kecil tingkat ketelitiannya, dan sebaliknya bila kotak yang dibuat itu kecil-kecil maka ketelitiannya akan lebih tinggi.
                        Misal skalanya 1 : 50.000, maka :
                                    1 cm    = 500 meter atau = 25.000 m2
                                    Luas     = jumlah grid  luas grid  (penyebut skala)2
b.      Stripped Method
Cara ini dilakukan juga bila tidak tersedia cukup peralatan, khususnya peralatan untuk mengukur luas. Metode ini adalah dengan menggunakan garis-garis sejajar yang dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh daerah yang akan diukur luasnya terbagi menjadi beberapa bagian oleh garis-garis ini. Dengan mengukur masing-masing daerah yang dibatasi oleh garis-garis tersebut kemudian menjumlahkanya menjadi luas total, maka luas daerah tersebut dapat dihitung dengan mengalikan luas total tersebut dengan penyebut skala.
Rumus :
Luas total = LI + LII + LIII + LIV + LV + LVI
Luas di lapangan = L Total  (penyebut skala)
c.       Triangle Method
Metode ini pada prinsipnya menggunakan luas segitig, yang dibuat sedemikian hingga seluruh daerah terbagi menjadi beberapa buah segitiga. Untuk lebih memudahkan perhitungan dapat ditarik garis tegak lurus dengan salah satu sisi segitiga yang berfungsi sebagai alasnya. Sehingga luas segitiga dapat dihitung dengan menggunakan rumus segitiga biasa.
Rumus :
Luas = ½  alas  tinggi
Luas = ∑ luas segitiga + ∑ luas offset X (skala peta)2
d.      Metode Planimeter
Metode ini dengan menggunakan alat planimeter. Dengan alat ini maka pekerjaan dapat menjadi lebih cepat dan ketelitian yang dihasilkan cukup tinggi. Pemasangan alat yang benar sangat mempengaruhi tingkat ketelitian yang diperoleh.
Rumus :
Luas                             = Hasil pembacaan  unit area (m2)
Luas total                     = LI + LII + LIII + …… LN
Luas di lapangan         = L total  (penyebut skala)

Dari hasil pengukuran luas tersebut dapat dihitung volume suatu genangan, yaitu dengan mengukur luas daerah ruang dibatasi oleh tiap-tiap kontur pada genangan tersebut. Jadi pada prinsipnya kita ukur lebih dulu luas tiap-tiap daerah yang dibatasi tiap kontur, lalu dengan suatu formula dapat kita tentukan volumenya.

Formula yang digunakan adalah :
Volume = Ci  + L2 +L3 ………………. Ln
Dimana Ci adalah contur interval (interval kontur)
I.                   PEMBAHASAN
Menghitung luas administrasi suatu wilayah menggunakan 3 metode, yaitu metode square, metode stripped, metode triangel. Masing masong metode memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Metode square merupakan caara yang paling sering digunakan apabila peralatan yaang diperlukan kurang memadai. Dengan menggunakan kotak-kotak (grid) yang mempunyai panjang tertentu pada daerah yang akan dihitung luasnya. Tingkat ketelitian dari metode square tergantung pada besar dan kecil ukuran grid, semakin besar grid maka ketelitian akan semakin menurun dan berkurangnya keakuratan perhitungannya.

Luas total  = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 +...,
Luas             = Luas Total X (penyebut skala) ²
Rumus:




Metode Stripped merupakan metode yang dilakukan apabila peralatan dalam menghitung luas administrasi kurang memadai. Metode ini menggunakan garis-garis sejajar yang dibuat dengan sedemikian rupa, sehingga seluruh daerah yang akan diukur terbagi menjadi beberapa bagian berdasarkan gari sejajar. Metode stripped memiliki keakuratan yang tinggi dibandingkan dengan metode yang lain karena dengan stripped maka hampir seluruh wilayah administrasi dapat dihitung.

Rumus:
Luas total   = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 +...,
Luas             = Luas Total X (penyebut skala) ²
 




Metode Triangel metode ini menggunakan segitiga segitiga sehingga daerah terbagi menjadi beberapa bagian berdasarkan segitiga segitiga. Ketelitian metode ini keakuratanya dipengaruhi oleh, jumlah segitiga, semakin banyak segitiga sehingga wilayah administrasi seluruhnya terbagi menjadi bagian bangian segitiga tingkat keakuratanya semakin tinggi. Semakin sedikit segitiga maka daerah administrasi terbagi menjadi beberapa bagian segitiga dan menyisakan offset maka keakuakuratanya berkurang. Offset merupakan wilayah administrasi yang tidak terjangkau oleh segitiga. Semakin banyak offset maka semakin berkurang keakuratan perhitungannya, dan sebaliknya, semakin sedikit offset semakin akurat perhitunganya. Panjang offset bervariasi, untuk mencari luas offset harus dengan menjumlahkan seluruh panjang offset dibagi dengan jumlah offset, dengan demikian rata rata offset dapat ditemukan.
Rumus:
Luas offset =
Luas          = Luas  offset   + Luas Segitiga X (penyebut skala) ²




II.                KESIMPULAN
1.        Untuk menghitung luas daerah dengan menggunakan tiga metode sederhana.
2.        Metode square, metode yang menggunakan kotak atau grid sehingga daerah administrasi akan terbagi sedeikian rupa.
3.        Semakin kecil kotak atau grid, maka ketelitian dan keakuratanya akan semakin tinggi.
4.        Metode stripped, metode yang menggunakan garis sejajar yang membagi daerah administrasi menjadi beberapa bagian.
5.        Metode striped merupakan metode dengan tingkat keakuratan yang lebih baik, karena hampir seluruh wilayah administrasi dapat dihitung.
6.        Metode tiangel, metode dengan menggunakan segitiga yang membagi  daerah administrasi menjadi bagian bagian tertentu.
7.        Tingkat keakuratan metode triangel ditentukan oleh banyak segitiga, semakin banyak segitiga dan offset semakin kecil maka semakin akurat hasil perhitungannya.
8.        Ketiga metode tersebut dapat dilakukan apabila peralatan yang digunakan untuk mengitung luas administrasi kurang memadai.






ACARA VI
PEMBUATAN PENAMPANG (PROFIL), DAN MENGHITUNG KEMIRINGAN LERENG

I.                   TUJUAN
Memberikan keterampilan kepada mahasiswa dalam hal pembuatan profil menghitung kemiringan lereng dan mengamati keadaan saling tampak pada beberapa titik yang telah ditentukan.

II.                ALAT DAN BAHAN
1.      Guid map
2.      Alat tulis

III.             DASAR TEORI
Profil atau penampang atau vertical section adalah gambaran bentuk suatu penampang dari suatu daerah apabila daerah tersebut dipotong oleh suatu bidang vertikal yang tegak lurus pada permukaan.



Penggambaran profil dapat dengan dua cara yaitu:
1.      Skala horizontal sama dengan skala vertical
Car ini akan menggambarkan keadaan yang sama dengan keadaan sebenarnya dilapangan sehingga konfigurasi relief tidak jelas. Tetapi untuk tujuan tertentu hal ini penting untuk dibuat, sebab bila dengan pembesaran skala kadang akan membuat kesalahan.
2.      Skal vertical diperbesar atau dengan skala exaggeration
Atau bisa dikenal dengan VE, sedangkan skala horizontal tetap, gambar yang dihasilkan  akan lain keadaan yang sebenarnya, dan relief yang ditampilkan akan tampak lebih jelas. Profil suatu wilayah perlu dibuat, untuk memberikan gambaran yang paling mudah dimengerti tentang suatu lereng yang digambarkan sepanjang garis tertentu. Pembuatan vertical exageration tergantung dari:
1.      Maksud pembuatan profil
pekerjaan yang memerlka konfigurasi relief memerluka VE, contohnya adalah
·      Pembuatan Dam atau Waduk
·      Mengetahui kind form, morfologi dan sebagainya
Untuk membuat suatu penampang geologi tidak bisa menggunakan vertical exaggeration karena dalam mengukur suatu dip perlapisan bisa menjadi salah
2.      Konfigurasi relief
·         Relief kasar, maka tidak perlu dengan VE
·         Relief halus sangat memerlukan relief yang nyata atau tegas, sehingga memerlukan vertical exaggeration.
Profil dibuat untuk tujuan-tujuan tertentu, penggunaan dari profil antara lain adalah sebagai berikut:



1.      Visibility problem
Yaitu menentukan daerah yang nampak dan tidak nampak, bila seseorang berdiri disuatu tempat, biasnya untuk suatu proyek pariwisata.










Misalnya untuk membuat suatu jaringan jalan maka perlu dilakukan pemotongan dan mengurukan/ pengukuran. Dengan membuat profil maka dapat ditentukan berapa volume tanah yang dipotong dan berapa yang ditimbun.

Gambar cara pembuatan profil dari sebuah peta kontur:

Dengan mengetahui ketinggian dari garis kontur, kita dapat membuat suatu perhitungan kemiringan lereng. Dengan melihat skala peta kita dapatkan berapa jarak sebenarnya di lapangan. Kemudian beda tinggi dari kedua tepat tersebut dapat diketahui dengan melihat garis konturnya. Setelah diketahui jarak mendatar dan jarak vertikal maka kemiringan lereng suatu penggal lereng dapat dihitung. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tg  =







IV.             INTRUKSI
1.      Perhatikan secara seksama, pada kontur yang saudara gunakan sebagai bahan praktikum.
2.      Buatlah profil dari titik A ke titik E bila konfigurasi relief yang dihasilkan kurang tegas, dapat digunakan perbesaran skala vertikal (vertical exaggeration). Hitung besar kemiringan lereng (nyatakan dalam lima cara), bagaimana bentuk lerengnya dan bagaimana bentuk reliefnya.
3.      Amatilah apakah titik A dan titik E saling tampak atau tidak. Beri alasan mengapa demikian.
Catatan :
Bentuk lereng cukup dibedakan menjadi lereng cembung atau lereng cekung. Benuk relief dapat dibedakan menjadi datar, berombak, bergelombang, berbukit kecil, berbukit sedang, berbukit dan bergunung.
-          Bentuk relief bergelombang jika jarak puncak ke lembah kurang dari 10 m.
-          Bentuk relief jika jarak puncak ke lembah lebih dari 10 m.






V.                   PEMBAHASAN
Praktikum kartografi dasar membuat penampang relief dan menghitung kemiringan lereng. Praktikan memahami secara mendalam terkait denga kemiringan lereng yang semakin curam terindikasi semakin rapatnya garis kontur dan sebaliknya semakin landai suatu wilayah ditandai dengan renggangnya garis kontur. Teknik penghitungan meliputi besaran derajat, persen, dan sudut. Semakin curam lereng nilai sudut  mendekati 45, nilai derajat mendekati 45 ˚, dan mendekati 100%.
Rumus:
         Tan α   =  
         α          = shift + tan + tan α
         %         =  x 100%
         ˚           = α + ˚˚˚˚

 

     Contoh: kemiringan lereng anatara garis 350-325 yang memiliki jarak pada peta 0,2 cm dengan skala 1 : 12500, yang artinya jarak antara kedua garis tersebut adalah 2500m dilapangan. Dengan menggunakan rumus diatas maka didapat tan  = 1, dan nilai  nilai derajat sudutnya adalah 45˚0’0”, dan kemiringan lereng tersebut memiliki nilai 100%, dengan hasil diatas diketahui bahwa lereng tersebut memiliki kemiringan yang sangat tajam, sehingga disebut tebing.








II.                KESIMPULAN
1.        Penampang relief memberikan kenampakan relief secara vertikal sehingga kita dapat mengetahui bentuk dari relief.
2.        Semakin rapat garis kontur maksn nilsi kemiringsn semakin besar.
3.        Semakin renggang garis kontur maka semakin landai wilayah tersebut.



















 

2 komentar: