ACARA V
MENGHITUNG LUAS ADMINISTRASI
I.
TUJUAN
Memberikan
keterampilan kepada praktikan untuk menghitung luas suatu bentuk tidak teratur
dan memperkirakan volume atau genangan air pada suatu bendungan/ waduk.
II.
ALAT
DAN BAHAN
1. Peta
administrasi
2. Kertas
milimeter blok
3. Kalkir
4. Alat
tulis
III.
DASAR TEORI
Untuk
mengukur luas genangan suatu permukaan lain yang tidak teratur bentuknya dapat
dengan menggunakan beberapa metode. Metode itu masing-masing mempunyai
kelemahan dan kelebihan sendiri-sendiri. Da ri pengukuran luas itu dapat
ditentukan pula volume dari genangan tersebut. Syarat yang diperlukan dari
perhitungan luas dan volume ini adalah garis-garis kontur yang terdapat pada
peta daerah tersebut.
a.
Square
Method
Metode
ini adalah cara yang paling sering digunakan apabila peralatan yang dipelukan
kurang memadai. Selain itu cara ini mudah untuk dilakukan. Peralatan yang
diperlukan hanyalah alat tulis seperti penggaris dan pensil. Pekerjaan untuk
square method atau metode grid ini adalah dengan membuat grid atau kotak-kotak
dengan sisi yang mempunyai panjang tertentu pada gambar daerah yang akan
dihitung luasnya.
Hasil
yang diperoleh memang tingkat ketelitiannya tidak tinggi tetapi sangat
tergantung dari panjang sisi atau luas kotak yang digunakan. Semakin besar
kotak yang dibuat, maka akan semakin kecil tingkat ketelitiannya, dan
sebaliknya bila kotak yang dibuat itu kecil-kecil maka ketelitiannya akan lebih
tinggi.
Misal
skalanya 1 : 50.000, maka :
1
cm = 500 meter atau = 25.000 m2
Luas = jumlah grid
luas grid
(penyebut skala)2
b.
Stripped Method
Cara
ini dilakukan juga bila tidak tersedia cukup peralatan, khususnya peralatan
untuk mengukur luas. Metode ini adalah dengan menggunakan garis-garis sejajar
yang dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh daerah yang akan diukur luasnya
terbagi menjadi beberapa bagian oleh garis-garis ini. Dengan mengukur
masing-masing daerah yang dibatasi oleh garis-garis tersebut kemudian
menjumlahkanya menjadi luas total, maka luas daerah tersebut dapat dihitung
dengan mengalikan luas total tersebut dengan penyebut skala.
Rumus
:
Luas
total = LI + LII + LIII + LIV + LV
+ LVI
Luas
di lapangan = L Total
(penyebut skala)
c.
Triangle Method
Metode ini pada prinsipnya
menggunakan luas segitig, yang dibuat sedemikian hingga seluruh daerah terbagi
menjadi beberapa buah segitiga. Untuk lebih memudahkan perhitungan dapat
ditarik garis tegak lurus dengan salah satu sisi segitiga yang berfungsi
sebagai alasnya. Sehingga luas segitiga dapat dihitung dengan menggunakan rumus
segitiga biasa.
Rumus :
Luas = ½ alas
tinggi
Luas = ∑ luas segitiga + ∑ luas
offset X (skala peta)2
d. Metode Planimeter
Metode ini dengan menggunakan alat
planimeter. Dengan alat ini maka pekerjaan dapat menjadi lebih cepat dan
ketelitian yang dihasilkan cukup tinggi. Pemasangan alat yang benar sangat
mempengaruhi tingkat ketelitian yang diperoleh.
Rumus :
Luas =
Hasil pembacaan
unit area (m2)
Luas total = LI + LII + LIII +
…… LN
Luas di lapangan = L total
(penyebut skala)
Dari hasil pengukuran luas tersebut
dapat dihitung volume suatu genangan, yaitu dengan mengukur luas daerah ruang
dibatasi oleh tiap-tiap kontur pada genangan tersebut. Jadi pada prinsipnya
kita ukur lebih dulu luas tiap-tiap daerah yang dibatasi tiap kontur, lalu
dengan suatu formula dapat kita tentukan volumenya.
Formula yang digunakan adalah :
Volume = Ci
+ L2 +L3 ………………. Ln
Dimana Ci adalah contur interval (interval kontur)
I.
PEMBAHASAN
Menghitung luas administrasi suatu wilayah menggunakan
3 metode, yaitu metode square, metode stripped, metode triangel. Masing masong
metode memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Metode square merupakan caara yang paling sering
digunakan apabila peralatan yaang diperlukan kurang memadai. Dengan menggunakan
kotak-kotak (grid) yang mempunyai panjang tertentu pada daerah yang akan dihitung
luasnya. Tingkat ketelitian dari metode square tergantung pada besar dan kecil
ukuran grid, semakin besar grid maka ketelitian akan semakin menurun dan
berkurangnya keakuratan perhitungannya.
Luas total =
L1 + L2 + L3 + L4 + L5 +...,
Luas =
Luas Total X (penyebut skala) ²
|
Metode
Stripped merupakan metode yang dilakukan apabila peralatan dalam menghitung
luas administrasi kurang memadai. Metode ini menggunakan garis-garis sejajar
yang dibuat dengan sedemikian rupa, sehingga seluruh daerah yang akan diukur
terbagi menjadi beberapa bagian berdasarkan gari sejajar. Metode stripped
memiliki keakuratan yang tinggi dibandingkan dengan metode yang lain karena
dengan stripped maka hampir seluruh wilayah administrasi dapat dihitung.
Rumus:
Luas
total = L1 + L2 + L3 + L4 + L5
+...,
Luas =
Luas Total X (penyebut skala) ²
|
Metode Triangel metode ini
menggunakan segitiga segitiga sehingga daerah terbagi menjadi beberapa bagian
berdasarkan segitiga segitiga. Ketelitian metode ini keakuratanya dipengaruhi
oleh, jumlah segitiga, semakin banyak segitiga sehingga wilayah administrasi
seluruhnya terbagi menjadi bagian bangian segitiga tingkat keakuratanya semakin
tinggi. Semakin sedikit segitiga maka daerah administrasi terbagi menjadi
beberapa bagian segitiga dan menyisakan offset maka keakuakuratanya berkurang.
Offset merupakan wilayah administrasi yang tidak terjangkau oleh segitiga.
Semakin banyak offset maka semakin berkurang keakuratan perhitungannya, dan
sebaliknya, semakin sedikit offset semakin akurat perhitunganya. Panjang offset
bervariasi, untuk mencari luas offset harus dengan menjumlahkan seluruh panjang
offset dibagi dengan jumlah offset, dengan demikian rata rata offset dapat
ditemukan.
Rumus:
Luas
offset =
Luas = Luas offset + Luas Segitiga X (penyebut skala) ²
|
II.
KESIMPULAN
1.
Untuk menghitung luas daerah dengan menggunakan tiga metode
sederhana.
2.
Metode square, metode yang menggunakan kotak atau grid
sehingga daerah administrasi akan terbagi sedeikian rupa.
3.
Semakin kecil kotak atau grid, maka ketelitian dan
keakuratanya akan semakin tinggi.
4.
Metode stripped, metode yang menggunakan garis sejajar yang
membagi daerah administrasi menjadi beberapa bagian.
5.
Metode striped merupakan metode dengan tingkat keakuratan
yang lebih baik, karena hampir seluruh wilayah administrasi dapat dihitung.
6.
Metode tiangel, metode dengan menggunakan segitiga yang
membagi daerah administrasi menjadi
bagian bagian tertentu.
7.
Tingkat keakuratan metode triangel ditentukan oleh banyak
segitiga, semakin banyak segitiga dan offset semakin kecil maka semakin akurat
hasil perhitungannya.
8.
Ketiga metode tersebut dapat dilakukan apabila peralatan yang
digunakan untuk mengitung luas administrasi kurang memadai.
ACARA
VI
PEMBUATAN
PENAMPANG (PROFIL), DAN MENGHITUNG KEMIRINGAN LERENG
I.
TUJUAN
Memberikan
keterampilan kepada mahasiswa dalam hal pembuatan profil menghitung kemiringan
lereng dan mengamati keadaan saling tampak pada beberapa titik yang telah
ditentukan.
II.
ALAT
DAN BAHAN
1. Guid
map
2. Alat
tulis
III.
DASAR
TEORI
Profil
atau penampang atau vertical section
adalah gambaran bentuk suatu penampang dari suatu daerah apabila daerah
tersebut dipotong oleh suatu bidang vertikal yang tegak lurus pada permukaan.
Penggambaran profil dapat
dengan dua cara yaitu:
1. Skala
horizontal sama dengan skala vertical
Car
ini akan menggambarkan keadaan yang sama dengan keadaan sebenarnya dilapangan
sehingga konfigurasi relief tidak jelas. Tetapi untuk tujuan tertentu hal ini
penting untuk dibuat, sebab bila dengan pembesaran skala kadang akan membuat
kesalahan.
2. Skal
vertical diperbesar atau dengan skala exaggeration
Atau
bisa dikenal dengan VE, sedangkan skala horizontal tetap, gambar yang
dihasilkan akan lain keadaan yang
sebenarnya, dan relief yang ditampilkan akan tampak lebih jelas. Profil suatu
wilayah perlu dibuat, untuk memberikan gambaran yang paling mudah dimengerti
tentang suatu lereng yang digambarkan sepanjang garis tertentu. Pembuatan
vertical exageration tergantung dari:
1.
Maksud pembuatan profil
pekerjaan
yang memerlka konfigurasi relief memerluka VE, contohnya adalah
·
Pembuatan Dam atau Waduk
·
Mengetahui kind form,
morfologi dan sebagainya
Untuk membuat suatu penampang geologi
tidak bisa menggunakan vertical exaggeration karena dalam mengukur suatu dip
perlapisan bisa menjadi salah
2.
Konfigurasi relief
·
Relief kasar, maka tidak
perlu dengan VE
·
Relief halus sangat
memerlukan relief yang nyata atau tegas, sehingga memerlukan vertical
exaggeration.
Profil dibuat untuk tujuan-tujuan
tertentu, penggunaan dari profil antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Visibility problem
Yaitu
menentukan daerah yang nampak dan tidak nampak, bila seseorang berdiri disuatu
tempat, biasnya untuk suatu proyek pariwisata.
Misalnya
untuk membuat suatu jaringan jalan maka perlu dilakukan pemotongan dan
mengurukan/ pengukuran. Dengan membuat profil maka dapat ditentukan berapa
volume tanah yang dipotong dan berapa yang ditimbun.
Gambar
cara pembuatan profil dari sebuah peta kontur:
Dengan
mengetahui ketinggian dari garis kontur, kita dapat membuat suatu perhitungan
kemiringan lereng. Dengan melihat skala peta kita dapatkan berapa jarak
sebenarnya di lapangan. Kemudian beda tinggi dari kedua tepat tersebut dapat
diketahui dengan melihat garis konturnya. Setelah diketahui jarak mendatar dan
jarak vertikal maka kemiringan lereng suatu penggal lereng dapat dihitung.
Formula yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tg
=
IV.
INTRUKSI
1. Perhatikan secara seksama, pada
kontur yang saudara gunakan sebagai bahan praktikum.
2. Buatlah profil dari titik A ke titik
E bila konfigurasi relief yang dihasilkan kurang tegas, dapat digunakan
perbesaran skala vertikal (vertical
exaggeration). Hitung besar kemiringan lereng (nyatakan dalam lima cara),
bagaimana bentuk lerengnya dan bagaimana bentuk reliefnya.
3. Amatilah apakah titik A dan titik E
saling tampak atau tidak. Beri alasan mengapa demikian.
Catatan :
Bentuk lereng cukup dibedakan menjadi
lereng cembung atau lereng cekung. Benuk relief dapat dibedakan menjadi datar,
berombak, bergelombang, berbukit kecil, berbukit sedang, berbukit dan
bergunung.
-
Bentuk relief
bergelombang jika jarak puncak ke lembah kurang dari 10 m.
-
Bentuk relief jika jarak
puncak ke lembah lebih dari 10 m.
V.
PEMBAHASAN
Praktikum kartografi dasar membuat
penampang relief dan menghitung kemiringan lereng. Praktikan memahami secara
mendalam terkait denga kemiringan lereng yang semakin curam terindikasi semakin
rapatnya garis kontur dan sebaliknya semakin landai suatu wilayah ditandai
dengan renggangnya garis kontur. Teknik penghitungan meliputi besaran derajat,
persen, dan sudut. Semakin curam lereng nilai sudut
mendekati 45, nilai derajat mendekati 45 ˚,
dan mendekati 100%.
Rumus:
Tan
α =
α =
shift + tan + tan α
% =
x 100%
˚ =
α + ˚˚˚˚
|
II.
KESIMPULAN
1.
Penampang relief
memberikan kenampakan relief secara vertikal sehingga kita dapat mengetahui
bentuk dari relief.
2.
Semakin rapat garis
kontur maksn nilsi kemiringsn semakin besar.
3.
Semakin renggang garis
kontur maka semakin landai wilayah tersebut.
Daftar pustakanya mba,,,
BalasHapusDaftar pustaka
Hapus